Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi
tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah
kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,
nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya)
dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan
mereka. (1)
Suasana perpolitikan negeri ini ternyata sudah
menular ke level yang lebih rendah, yaitu perusahaan. Banyak karyawan
yang berpolitik praktis, bahkan malah ada yang buat parpol di
perusahaannya. Berikut hasil pengamatan saya tentang beberapa parpol
yang biasanya berdiri di setiap perusahaan.
1. Partai Obral Janji (POJ)
Partai
ini termasuk kedalam partai elite, karena memang anggota partai terdiri
dari para atasan yang suka mengobral janji layaknya politikus asli yang
lagi kampanye.
2. Partai Penjilat Bersama (PPB)
Partai kedua
terbesar ini sebenarnya adalah hasil peleburan beberapa partai yang
mempunyai ideologi yang sama, seperti Partai Angkat Telor (PAT), Partai
Tukang Ngadu (PTN), Partai Iri Dengki (PID) dan Partai Lidah Panjang
(PLP). Moto partai ini merupakan modifikasi dari Hukum Ekonomi, yaitu
bekerja minimal tapi jabatan maksimal. Tapi biasanya, internal partai
sarat dengan persaingan gara-gara urusan jilat menjilat.
3. Partai Apatis
Partai
ini juga hasil koalisi dari Partai Diam Saja (PDS), Partai Nggak Peduli
(PNP) dan Partai Asyik Sendiri (PES). Seperti namanya, biasanya anggota
partai ini tak terlalu peduli dengan kondisi politik di kantor dan
memilih datang, duduk, diam, duit (d4). Walau partai ini sering
dijadikan kambing hitam oleh partai lainnya, tapi anggota partai ini
tetap tak peduli. Seperti bunyi slogannya, Cuek si The Best.
4. Partai Keluh Kesah (PKK)
Partai
ini sebenarnya sering menyuarakan nasib anggota yang sering jadi korban
sistem kantor yang otoriter. Itu sebabnya partai ini juga sering jadi
korban black campaignnya partai lain yang ingin memecah belah partai
ini.
5. Partai Adu Domba (PAD)
Sebenarnya partai ini dulunya
bergabung di Partai Penjilat Bersama, tapi karena ada misi yang lebih
penting dan spesifik, makanya partai ini lalu melepaskan diri. Mottonya,
"Tak Ada Domba yang tak Bisa Diadu". Partai lain diharapkan selalu
berhati-hati dengan partai ini.
6. Partai Pekerja Keras (PPK)
Partai
ini biasanya beranggotakan karyawan baru yang masih lugu. Tapi anggota
partai ini malah sering menyeberang ke partai lain gara-gara sering
menjadi korban tipu daya.
Itulah beberapa partai politik yang
berkuasa di suatu perusahaan. Terserah anda dalam memilih partai. Tapi
jangan sekali-kali menggunakan motto perpolitikan yang sedang booming di
negara ini, "Tak Ada Lawan Abadi, Tak Ada Kawan Abadi... Yang Ada
Kepentingan Pribadi".
Foot Note :
1. Budiarjo, Miriam, "Dasar-Dasar Ilmu Politik", (Jakarta: PT. Gramedia, 1989), hal.159.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar