Di suatu malam yang dingin dan diiringi gelegar halilintar yang terus
menyambung, aku membongkar sebuah akun fesbuk milik seorang teman.
Kulihat satu persatu album fotonya. Terlihat olehku foto-fotonya saat
mendaki gunung menuruni lembah layaknya Ninja Hattori. "Wuihhhh...
Mantap kali bah...," pikirku. "Masih aktif aja wak ini," pikirku lagi
yang kali ini disertai perasaan iri.
Ingatanku langsung kembali
ke masa lalu, saat dimana aku masih muda dan energik untuk menaklukkan
puncak gunung Sibayak hingga Sinabung, menyusuri hutan Sibolangit hingga
Bukit Lawang. Bersama rekan-rekan seperjuangan. Dari masa SMA hingga
kuliah dan berakhir ketikaku melepas masa lajang.
----------------
Aku
senyum-senyum sendiri ketika ingat masa-masa kemaruk camping di Bukit
Lawang. Setiap liburan, pasti selalu dihabiskan membelah kesunyian Hutan
Leuser. Merasakan segarnya udara yang memang masih bersih, menyelam di
dinginnya aliran sungai, hingga menyusuri hutan guna mencari tempat di
ujung sungai yang katanya ada bule mandi bugil (walaupun berhasil
mengintip, tapi sialnya ketahuan guide dan langsung diancam pakai parang
supaya jangan pernah memasuki wilayah itu lagi dengan alasan sang bule
nggak suka 'daerah kekuasaanya' dimasuki 'warga asing').
Alhasil,
kami pun menjelajah ke bawah. Tempat tujuan berikutnya adalah camping
ground yang biasanya dihuni banyak cewek. Tak jarang kami dapat konsumsi
gratis hasil dari menggombal. Lumayanlah buat ganjal perut yang dulu
masih six pack. Daripada makan hasil masakan koki kami, nasi campur mie
yang dimasak sekaligus guna menghemat waktu dan tenaga. Karena memang
kalau camping, kami tak pernah mengajak seorang cewek pun. Takut terjadi
hal-hal yang diinginkan.
Teringat juga saat menikmati malam yang
syahdu, ditemani tebaran bintang dan cahaya rembulan yang lembut
membelah gelapnya malam. Diiringi petikan gitar, didepan api unggun
menyanyi apa adanya, bersenda gurau. Pikiran serasa terbebas dari hiruk
pikuk dan masalah. Walau ada peristiwa aneh bin ajaib. Pas tengah malam,
ada suara kumpulan orang yang sedang berdzikir. Padahal saat itu hanya
ada kami yang camping disitu. Asoy geboylah pokoke.
------------------
Ketika
masa kuliah tiba, kegiatan menyatu dengan alam masih jadi agenda tetap.
Apalagi jika ada ospek. Memilih tempat di Sibolangit, satu jurusan
tumpah ruah. Biasanya banyak kampus yang melakukan ospek di Sibolangit.
Jadi, bisa dibayangkan betapa ramainya hutan yang biasanya senyap itu.
Genjrang-genjreng suara gitar diiringi nyanyian parau. Tapi yang tak
kalah serunya, yaitu budaya naik di atap bus Sinabung Jaya. Serasa
pecinta alam kali bah.
Tengah malam membelah hutan untuk mencari
rute buat junior yang bakal di ospek. Hanya ditemani senter sebiji dan
keberanian yang dipaksakan melewati batu belah Sibolangit yang katanya
angker. Tak pernah lelah memang saat melakukan sesuatu yang kita
senangi. Besoknya, saat hari pembantaian, lebih seru lagi karena bisa
nengok junior-junior cantik yang dikerjain. Sekalian tepe-tepe lah.
Pernah
juga membawa kru sekelas (kira-kira 30-an orang) camping di Lau Kawar,
Sinabung. Gara-gara susah nyari angkutan karena dah kemalaman, akhirnya
diikhlaskan naik gerobak bau babi. Yang penting sampai, itu moto kami
malam itu. Malam itu bulan purnama bersinar terang di atas Sinabung.
Menambah romantisnya malam. Dari sinilah aku mendapatkan jodoh. Seorang
wanita manis, imut dan tangguh (karena menjadi yang pertama dari grup
kami yang mencapai puncak Sinabung).
Masa-masa indah menyatu
dengan alam tak akan pernah bisa terlupakan. Eratnya persahabatan terasa
diuji. Pada saat itu, akan terlihat tabiat asli kita. Ada yang egois
(maunya enak sendiri), ada yang malah suka menyendiri padahal di tengah
keramaian, tapi ada juga yang memang punya sifat tanggung jawab. Ingin
rasanya mengulang masa-masa itu. Ingin menikmati segarnya air yang
langsung diambil dari mata air di pandanan. Meresapi setiap gigitan
pacet yang setia menempel di kaki. Serasa membeku saat angin kencang
berhembus dari danau Lau Kawar hingga menerbangkan tenda...... Dimana
ada jual mesin waktu ya????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar