Once upon a time, Indonesia dan Malaysia, dua sahabat yang juga hidup
bertetangga terlibat adu mulut. Persahabatan yang sebelumnya terikat
erat dan harmonis, terancam putus akibat ulah Malaysia yang keras
kepala. Untung saja sifat Indonesia yang sabar, cuek dan selalu mengalah
bisa meredam perselisihan.
Malaysia : Woi... Indon... Awak tengoklah ni... TKI awak kami siksa dan perkosa.
Indonesia : Ndak apa-apalah... Kami masih bisa kirim TKI ratusan ribu bahkan jutaan lagi ke sana.
Malaysia : Engkau tengoklah ni... Pulau-pulaumu kami ambil alih... Karena kau tak bisa memeliharanya...
Indonesia : Ya sudah lah... Toh, masih ada 30 ribuan lagi. Capek deh ngurusin semua.
Malaysia : Kalau begitu... Kami akuisisi juga Reog, Angklung plus Tari Pendet kalian.
Karena perbuatan Malaysia yang sudah keterlaluan ibarat pepatah dikasi hati minta jantung, Indonesia pun hilang kesabaran.
Indonesia : Bahhh... Makin menginjak-injak kau kutengok. Awas, kuambil juga nanti pulau atau kebudayaanmu juga....
Tapi,
setelah berpikir panjang, Indonesia bingung. Pulau atau budaya apa yang
bakal diambil dari Malaysia? Karena Malaysia bukan negara kepulauan,
karena Malaysia juga tak berbudaya...
Indonesia : Baiklah... Kuambil saja UPIN dan IPIN-mu....
Malaysia : ??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar