Ahlan wa Sahlan

Bagi para pencari video porno berformat 3gp atau apapun, gambar bugil, atau apa saja yang berbau mesum, seks dan narkoba, jangan harap bisa menemukannya di blog ini. Artikel di blog ini adalah curahan hati kaum lemah yang selalu dipinggirkan oleh hukum yang berlandaskan materi semata.

Selasa, 27 Desember 2011

Antara TKI dan Sapi

Iming-iming perkerjaan dengan gaji besar membuat TKI menjadi komoditi eksport paling menguntungkan. Gelarnya tak tanggung, Pahlawan Devisa. Kenapa dibilang pahlawan? Mungkin karena nasibnya hampir sama denganpahlawan-pahlawan di negara ini. Meski bertaruh nyawa berjuang demi tanah air, kebanyakan dari mereka berakhir tragis. Dikucilkan,dilupakan dan terbuang oleh bangsa sendiri.

TKI yang lebih dari separuhnya bermodal nekat, hanya bagian kecil dari rakyat Indonesia yang pesimistis dengan keadaan negeri ini yang tak henti diaduk para politikus rakus. Lapangan kerja yang sedikit diperparah dengan perselingkuhan penguasa dengan pengusaha yang sangat ketat menerapkan hukum ekonomi. Ujung-ujungnya, rakyat gerah tinggal di negari sendiri. Mungkin masih untung mereka milih keluar negeridaripada bentuk negara lagi.


Ibarat pepatah, lepas dari mulut harimau malah masuk ke mulut buaya. Bukannya dapat kesenangan bekerja di negeri orang, eh malah dapat sengsara. Mulai dari penganiayaan, perkosaan hingga hukum pancung jadi imbalan. Pemerintah lambat (Mungkin juga gara-gara banyak TKI yang bermasalah, jadi bingung mau ngurus yang mana duluan. Tapi biasanya yang diurus yang sudah terendus media).

Sedih jika membandingkan masalah TKI dengan ekspor sapi Australia. Si sapi, yang memang dikirim kemari buat isembelih, malah dibela mati-matian hak asasinya. Gara-garanya, sebelum disembelih, si sapi dapat 'bonus' siksaan yang nggak kalah radikal dari acara penyiksaan TKI di luar negeri. Sementara si TKI yang dikirim buat bekerja, malah disembelihi satu persatu. Seharusnya kita juga harus menghentikan ekspor TKI. Bisa dibayangkan, jika semua TKI di Malaysia dan Arab Saudi ditarik. Pasti perekonimian mereka bisa guncang.

Tapi penarikan TKI total nggak akan mungkin terjadi, soalnya mereka seperti sapi perah. Susunya lezat penuh gizi, bisa bikin cepat gemuk penguasa.  Inilah hasilnya jika rakyat hanya diperhatikan saat Pemilu saja.

Tidak ada komentar: